Sutradara : Awi Suryadi
Skenario : Risa Saraswati, Lele Laila, Ferry
Lesmana
Pemain : Prilly
Latuconsina, Kinaryosih, Shareefa Daanish
Genre : Horor
Durasi : 1 Jam 18 menit
Tahun
rilis : 2017
Mungkin
bagi yang suka acara-acara horor tanah air sudah tidak asing lagi dengan nama
Risa Saraswati. Wanita ini merupakan salah satu pendamping Tukul Arwana dalam
acara mistis, Tukul Jalan-Jalan di Trans 7. Risa ini dikenal sebagai Indigo
yang mampu melihat mahluk-mahluk dari alam sebelah. Bahkan tidak hanya itu, ia
juga memiliki sahabat-sahabat dari mahluk astral.
Selain
dikenal sebagai indigowati, (hehe) ia juga dikenal sebagai penulis novel horor.
Salah satunya buku yang dibuatkan film adalah film Danur ini. Danur diangkat
dari buku Risa yang berjudul Gerbang Dialog Danur. Tentu saja bukunya
berdasarkan pengalaman nyata Risa sejak ia bisa melihat dan berkomunikasi
dengan mahluk tak kasat mata.
Film
ini bermula dari Risa kecil yang kesepian berdoa di ulang tahunnya ke 8 agar ia ia punya teman dan tidak kesepian
lagi. Sejak ulang tahun itu tiba-tiba ia jadi bisa melihat mahluk gaib. Peter,
William dan Jansen adalah mahluk gaib pertama yang bisa dilihat dan diajaknya
berkomunikasi. Tidak cuma itu Risa kecil pun bermain dengan ketiga teman
barunya itu.
Sampai
suatu hari ia bisa melihat wujud asli ketiga temannya yang menyeramkan itu.
Risa pun terkejut dan ketakutan. Praktis sejak saat itu hingga mereka pindah Risa
tak pernah lagi melihat ketiga temannya
itu.
Beberapa
tahun kemudian Risa yang sudah dewasa kembali lagi kerumahnya dulu untuk
menjaga dan merawat neneknya yang sedang sakit. Disini ia kembali berurusan
dengan hantu. Sebut saja disini Mbak Asih (Shareefa Daanish) yang semula dikira
adalah pengasuh dan perawat neneknya, eh ternyata hantu jahat yang mendiami
pohon besar dekat rumah mereka. Mbak Asih ini pun menculik adiknya Risa. Maka
risa pun berjuang untuk menyelamatkan adiknya ini.
Film
horor Indonesia seekarang kalau aku perhatikan pelan-pelan sudah mulai
menunjukkan sedikit taringnya. Dulu sempat mainstream film indonesia dengan
judul yang aneh-aneh dan dengan pemain yang hanya mengumbar kemontokan tubuh.
Sedangkan ceritanya banyak yang tidak bermutu, nuansa horor yang tidak
terbangun dan lain sebagainya.
Untuk
kemunculan hantunya pun sudah mulai agak sedikit berubah. Dulu sering sekali
nongol itu hantu. Sudah begitu sering bikin kaget penonton dengan sound efek
yang membahana. Berhamburan adegan murahan si hantu usil yang suka beri kejutan.
Tapi sekarang formula itu sudah mulai dikurangi oleh para sineas Indonesia.
Salah satunya adalah film Danur ini. Meskipun masih ada tapi sudah mulai
dikurangi.
Sutradara Awi Suryadi berhasil menciptakan
atmosfer kengerian dalam film Danur ini. Tidak cuma itu akting dari para
pemainnya juga patut diapresiasi dalam membangung nuansa horor. Lihat lah
akting Prilly dalam film ini yang sangat bagus ditambah lagi akting Shareefa yang sangat mengerikan memerankan Mbak Asih.
Shareefa memerankan sang hantu dengan sangat meyakinkan.
Meskipun
film ini bernuansa horor, tapi kok ada saja adegan-adegan dalam film ini yang
malah membuatku tertawa. Bahkan kadang ada beberapa adegan yang malah memancing
tawa riuh seisi bioskop. Namun sayang
ada beberapa adegan yang malah kalau dilihat meniru adegan film blockbuster
hollywood macam Insidious. Tentu saja ini agak sedikit merusak orisinalitas
film.
Namun
sayang film ini durasinya terlalu singkat sekitar 78 menit. Kalau saja sebelum
ia bertemu dengan Mbak Asih, ia juga bertemu dengan hantu-hantu lain yang juga
mengerikan, maka kira-kira perjalanan Risa itu akan lebih mengesankan sebagai
orang Indigo yang bisa melihat dan berkomunikasi dengan mahluk halus. Dan
terakhir andai saja instrumen lagu boneka abdi dijadikan theme song dalam film
ini, dijadikan musik pembuka, penutu atau apapun itu. Tapi yang pasti lagu ini
lebih sering ditonjolkan, maka orang-orang akan terus teringat film ini setiap theme
song itu diputar. Dengar saja instrumen film-film seperti Dead Silence, Saw, The Exorcist,
Insidious yang begitu kuat sebagai theme
song filmnya. Apa mungkin karena
instrumen lagu boneka abdi itu sudah hak paten negara lain kali ya.
Tapi
biar bagaimanapun film ini cukup lumayan lah. Kualitas film Indonesia sedikit
membaik kalau melihat film ini.
---My rate : 6,5/10---