Senin, 12 Desember 2016

Resensi Buku : Klik


Penulis            : Linda Sue Park/ David Almond/ Eoin Colfer/ Deborah Ellis/ Nick Hornby/
                          Roddy Doyle/ Tim-Wynne-Jones/ Ruth Ozeki/ Margo Lanagan/
                          Gregory Maguire
Penerbit          : PT. Gramedia Pustaka Utama -  Jakarta
Halaman        : 228 hlm, 20 cm
Tahun             : 2012


 Sepuluh Suara, Satu Cerita 

Awalnya aku mengira buku ini adalah kumpulan kisah misteri ala-ala detektif gitu. Karena dari sampul depan buku ada bingkai roll foto, dipadu dengan warna cover yang agak temaram seperti naskah kuno. Ditambah dengan sinopsis di sampul belakang buku cukup meyakinkan untuk sebuah buku misteri. Apalagi buku ini ketika aku beli berada di tumpukan buku diskon yang harganya sangat ringan. Ya sudahlah aku beli ini buku. Tapi ketika dibaca ternyata isinya sungguh berbeda dari apa yang kubayangkan sebelumnya.

Buku (novel mereka menyebutnya) Klik bercerita tentang George Keane atau Gee, yang merupakan seorang fotografer terkenal. Ketika ia meninggal ia mewariskan kamera untuk cucunya Jason, dan sekotak kerang untuk cucunya Margareth. Berdasarkan dari latar belakang cerita pembuka itulah, kisah kemudian berkembang hingga bab terakhir. Dimana kisah dalam buku ini banyak bertumpu pada perjalanan Gee keliling dunia sebagai fotografer sewaktu ia masih hidup.

Buku Klik ini ditulis oleh 10 orang penulis yang namanya telah banyak memenangkan beberapa ajang kontes menulis. Setiap menulis satu bab, yang artinya total ada 10 bab dalam buku ini. 

Meskipun ditulis secara keroyokan, tapi buku ini memiliki jalinan cerita yang terikat antara satu bab dan bab lainnya. Itulah sebabnya buku ini diberi judul Klik. Makna Klik dalam buku ini juga dapat dikatakan sebagai bunyi kamera sedang mengambil gambar. Itu berdasarkan latar belakang hidup Gee yang seorang fotografer.

Hanya saja meskipun tetap terikat dengan benang merah cerita. Tetapi ada beberapa penulis  yang mencoba menguak dan membuat jalinan cerita yang sedikit belok,, tapi tidak langsung tuntas di bab tersebut. Akhirnya kisah yang belum tuntas itu menjadi misteri seperti apa ujungnya. Seperti contohnya ketika Margareth dan ibunya pergi bersama ibunya untuk mencari asal-usul kakeknya. Selain itu pendalaman karakter tokohnya tidak terlalu digali. Itulah kenapa aku lebih cenderung menyebutnya sebagai kumpulan cerita pendek dibandingkan novel. 

Sekali lagi meskipun ditulis oleh banyak orang, dan tetap terjaga benang merahnya, tetapi timeline kisahnya agak membingungkan alias lompat-lompat. Kadang kita kembali ke masa lalu, kadang kita kembali ke margareth kecil, tau-tau di bab berikut kita akan menemukan Margareth yang sudah tua renta.

Tapi satu hal yang membuat aku cukup kagum adalah keterkaitan antara satu cerita dan cerita lainnya. Apa yang dijelaskan pada bab 1 akan dijelaskan pada beberapa bab lain. Bahkan ada beberapa bab yang ketika aku membaca akhirannya cukup puas karena ada beberapa kisah yang tidak terduga. Seperti misalnya asal usul kotak kerang yang wariskan kepada Margareth, dijelaskan secara mendalam pada bab lain.

Meskipun bukan bercerita tentang kisah misteri dan serial detektif, aku sangat mengapresiasi sekali buku yang ditulis oleh banyak orang ini. Ceritanya lumayan menarik. Rasanya baru kali ini aku baca buku yang seperti ini. Buku yang ditulis keroyokan, tapi dengan benang merah dan cerita yang tetap terjaga.

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar