Penulis
: Linda Sue Park/ David Almond/
Eoin Colfer/ Deborah Ellis/ Nick Hornby/
Roddy Doyle/ Tim-Wynne-Jones/ Ruth Ozeki/
Margo Lanagan/
Gregory
Maguire
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama
- Jakarta
Halaman : 228 hlm, 20 cm
Tahun : 2012
Sepuluh Suara, Satu Cerita
Awalnya
aku mengira buku ini adalah kumpulan kisah misteri ala-ala detektif gitu. Karena
dari sampul depan buku ada bingkai roll foto, dipadu dengan warna cover yang
agak temaram seperti naskah kuno. Ditambah dengan sinopsis di sampul belakang
buku cukup meyakinkan untuk sebuah buku misteri. Apalagi buku ini ketika aku
beli berada di tumpukan buku diskon yang harganya sangat ringan. Ya sudahlah
aku beli ini buku. Tapi ketika dibaca ternyata isinya sungguh berbeda dari apa
yang kubayangkan sebelumnya.
Buku
(novel mereka menyebutnya) Klik bercerita tentang George Keane atau Gee, yang
merupakan seorang fotografer terkenal. Ketika ia meninggal ia mewariskan kamera
untuk cucunya Jason, dan sekotak kerang untuk cucunya Margareth. Berdasarkan dari
latar belakang cerita pembuka itulah, kisah kemudian berkembang hingga bab
terakhir. Dimana kisah dalam buku ini banyak bertumpu pada perjalanan Gee
keliling dunia sebagai fotografer sewaktu ia masih hidup.
Buku Klik
ini ditulis oleh 10 orang penulis yang namanya telah banyak memenangkan
beberapa ajang kontes menulis. Setiap menulis satu bab, yang artinya total ada
10 bab dalam buku ini.
Meskipun
ditulis secara keroyokan, tapi buku ini memiliki jalinan cerita yang terikat
antara satu bab dan bab lainnya. Itulah sebabnya buku ini diberi judul Klik. Makna
Klik dalam buku ini juga dapat dikatakan sebagai bunyi kamera sedang mengambil
gambar. Itu berdasarkan latar belakang hidup Gee yang seorang fotografer.
Hanya saja
meskipun tetap terikat dengan benang merah cerita. Tetapi ada beberapa penulis yang mencoba menguak dan membuat jalinan
cerita yang sedikit belok,, tapi tidak langsung tuntas di bab tersebut. Akhirnya
kisah yang belum tuntas itu menjadi misteri seperti apa ujungnya. Seperti contohnya
ketika Margareth dan ibunya pergi bersama ibunya untuk mencari asal-usul
kakeknya. Selain itu pendalaman karakter tokohnya tidak terlalu digali. Itulah kenapa
aku lebih cenderung menyebutnya sebagai kumpulan cerita pendek dibandingkan
novel.
Sekali
lagi meskipun ditulis oleh banyak orang, dan tetap terjaga benang merahnya,
tetapi timeline kisahnya agak membingungkan alias lompat-lompat. Kadang kita
kembali ke masa lalu, kadang kita kembali ke margareth kecil, tau-tau di bab
berikut kita akan menemukan Margareth yang sudah tua renta.
Tapi satu
hal yang membuat aku cukup kagum adalah keterkaitan antara satu cerita dan
cerita lainnya. Apa yang dijelaskan pada bab 1 akan dijelaskan pada beberapa
bab lain. Bahkan ada beberapa bab yang ketika aku membaca akhirannya cukup puas
karena ada beberapa kisah yang tidak terduga. Seperti misalnya asal usul kotak
kerang yang wariskan kepada Margareth, dijelaskan secara mendalam pada bab
lain.
Meskipun
bukan bercerita tentang kisah misteri dan serial detektif, aku sangat
mengapresiasi sekali buku yang ditulis oleh banyak orang ini. Ceritanya lumayan
menarik. Rasanya baru kali ini aku baca buku yang seperti ini. Buku yang
ditulis keroyokan, tapi dengan benang merah dan cerita yang tetap terjaga.