Sumber Foto : topieks.blogspot.com |
Bulan April dan Mei bolehlah jika disebut
sebagai bulan-bulannya pendidikan. Mengingat beberapa peringatan yang bertema
pendidikan terjadi di dua bulan ini. sebut saja tanggal 23 April hari buku
sedunia, 2 Mei merupakan hari pendidikan nasional, dan 17 mei nanti adalah hari
buku nasional.
Kemajuan suatu bangsa dan negara sebenarnya
tak lepas dari berkualitasnya pendidikan
yang dimiliki. Salah satu cerminan keberhasilan pendidikan adalah terlihat dari
tingkat minat baca masyarakat di suatu
negara. Singkatnya buku dan negara maju adalah dua hal yang saling berkaitan.
Berkaca kepada berbagai survey tentang minat
baca masyarakat, Indonesia berada pada posisi yang cukup miris yaitu tergolong
sebagai negara dengan minat baca yang sangat rendah. Hasil itu berbanding lurus
jika kita melihat kondisi mental dan peradaban masyarakat Indonesia yang bisa
kita saksikan saat ini.
Suatu pembangunan dan kemajuan bangsa tidak
akan bisa tercapai jika hanya mengandalkan sumber daya alam tanpa tersedianya sumber daya manusia yang mumpuni.
Sumber daya manusia adalah subjek pembangunan yang memberikan arah dan warna
bagi peradaban suatu bangsa. Kita coba berkaca pada negara-negara seperti
Jepang, Jerman, Australia, Amerika, Finlandia dan lainnya yang mana minat baca
masyarakatnya tergolong tinggi, ternyata berbanding lurus dengan tingkat
kemajuan negara dan kualitas SDM nya.
Banyak yang menjadi faktor rendahnya minat
baca di Indonesia. Beberapa diantaranya adalah rendahnya sosialiasi gemar
membaca sedari dini di lingkungan rumah tangga, harga buku yang relatif mahal,
distribusi buku yang kurang luas dan kurangnya prioritas kewajiban membaca yang
ditunjukan melalui program pemerintah.
Maka tak heran jika mental dan peradaban
bangsa ini lumayan tertinggal dibanding negara maju kendati sudah merdeka lebih
dari 72 tahun. Penyelesaian masalah melalui kekerasan, tawuran pelajar,
intoleransi, dan potensi konflik lainnya terjadi karena minimnya pengetahuan. Padahal
potensi konflik itu bisa diminimalisir andai saja setiap orang mempunyai pikiran
dan nurani yang senantiasa tercerahkan dari proses membaca buku.
Begitupun berbagai macam permasalahan bangsa
ini seperti kemiskinan, ketenagakerjaan, birokrasi, hukum dan segalanya dapat
dipecahkan jika semua komponen masyarakat yang terlibat dalam entitas bangsa
memiliki kapasitas yang memadai dari proses pendidikan dan membaca. Sehingga
setiap individu mampu memberikan sumbangsih kepada bangsa dan negara.
Tulisan ini bahasanya memang terlalu
normatif. Tapi memang demikian faktanya bahwa pendidikan adalah pintu gerbang
mengentaskan segala permasalahan bangsa. Salah satu bentuk pendidikan sepanjang masa
adalah melalui kegiatan membaca buku.
Untuk itu mengakhiri tulisan ini, agar tidak
berujung kepada kritik tanpa solusi, setidaknya ada beberapa saran yang
sekiranya bisa dilakukan :
1.
Memulai
budaya membaca sedari dini di setiap rumah tangga.
Setiap orang tua harus memberikan keteladanan budaya rajin membaca
di dalam rumah. Sehingga kecintaan terhadap buku akan semakin tumbuh. Biarpun
harga buku murah, kalau tidak ada niat dan kegemaran membaca sedari dini itu
sama juga dengan
2. Mewajibkan
setiap siswa di semua jenjang sekolah untuk membaca 1 buku untuk 1 minggu.
Memang membaca itu merupakan aktivitas yang memerlukan kerelaan
dan keikhlasan agar dapat memamahi isi buku. Namun bagi bangsa kita yang sudah
akut rendahnya budaya baca, cara “paksaan” mungkin bisa jadi pilihan yaitu
dengan mewajibkan setiap siswa untuk membaca 1 buku selama satu minggu.
3.
Perbaikan
sistem perbukuan nasional.
Harga buku yang mahal dan distribusi yang kurang merata merupakan
faktor yang tak dapat diabaikan. Untuk menuju masyarakat yang gemar membaca,
selain dua poin diatas tentu juga harus ada dukungan dari pemerintah mengenai
perbaikan sistem perbukuan. Hal itu dilakukan dengan subsidi terhadap penerbitan
buku sehingga mampu menekan harga jual buku di masyarakat tanpa mengurangi
pendapatan dan kesejahteraan penulis.
Menurut
hemat penulis, cara utama untuk
menyelesaikan permasalahan bangsa ini adalah melalui pendidikan salah
satunya
adalah dengan menumbuhkan gemar membaca ke seluruh masyarakat Indonesia.
sehingga kemudian akan tumbuh sikap dan mental pembaharu dari segenap
elemen bangsa. Maka dari itu mari membaca.