Logo PT. Kereta Api Indonesia (KAI) |
Pulau
Kalimantan adalah pulau yang terluas kedua di Indonesia dan terluas ketiga di
Dunia. Selain itu dengan luas hutan yang
masih sangat luas, tak heran jika kalimantan sering disebut sebagai
paru-parunya dunia.
Pulau
kalimantan yang berada di wilayah administrasi negara Indonesia memiliki luas
sekitar 544.150 Km2. Terbagi menjadi 5 provinsi diantaranya
Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan
Kalimantan Utara.
Dengan
wilayah yang demikian luas itu, jangan kira jarak antara satu provinsi ke
provinsi lainnya di pulau kalimantan ini cukup dekat. Jarak antar provinsi yang
paling berdekatan saja di Kalimantan jaraknya sekitar 180 Km, yaitu antara
Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan Selatan. Jarak ini kira-kira
setar dengan jarak antara Semarang-Yogyakarta. Jika disebutkan lagi jarak antar
provinsi lainnya di Kalimantan tentu akan kita dapatkan angka yang lumayan
besar. Misalnya jarak antara Palangka Raya dan Pontianak sekitar 1022 Km, lalu
jarak antara Palangka Raya ke Samarinda sekitar 776 Km, kemudian lebih jauh
lagi jarak antara Palangka Raya ke Tanjung Selor adalah sekitar 1033 Km.
Saat ini
transportasi utama yang dapat digunakan di Kalimantan adalah jalur darat. Namun
jalur trasportasi darat yang terhubung melalui jalan trans kalimantan kurang
begitu populer dan terdapat beberapa kendala. Karena disebabkan beberapa faktor
diantaranya:
1) Jarak tempuh
yang bisa memakan waktu seharian; sebagai gambaran jika dari Palangka Raya
menuju ke Samarinda dengan jarak sekitar sekitar 776 Km maka akan memakan waktu
sekitar 17 jam perjalanan. Jika naik bus angkutan umum kemungkinan akan lebih
lama lagi.
2) Kondisi
infrastruktur jalan raya trans kalimantan yang masih belum memadai; jalan trans
kalimantan yang menghubungkan seluruh provinsi di Kalimantan saat ini saja masih
belum tersambung sepenuhnya ditambah lagi dengan kerusakan jalan di beberapa
titik.
Dengan jarak
yang lumayan jauh dan masalah infrastruktur jalan trans kalimantan itu,
akhirnya masyarakat di kalimantan merasa “asing” dengan tetangganya di provinsi
lain yang berada dalam satu pulau. Karena jauhnya jarak yang memisahkan, sesama
orang kalimantan akhirnya tak ada yang saling mengunjungi kota dan tempat
wisata tetangganya di kalimantan. Padahal idealnya sebagai sesama penduduk
kalimantan, kurang afdol jika belum menjelajah habis kota lain yang ada di
pulau Borneo ini.
Hanya Kota
Palangka Raya dan Kota Banjarmasin saja warganya yang sering
berinteraksi. Itupun karena jarak yang cukup dekat. Karena jaraknya yang relatif
dekat itulah, akhirnya lalu lintas trans
kalimantan poros selatan ini menjadi jalur yang paling ramai dilalui di pulau
Kalimantan. Dampak dari mudah dan dekatnya transportasi Palangka Raya dan
Banjarmasin yaitu lancarnya arus distribusi barang di kedua kota ini.
Sebagai
alternatif, saat ini memang sudah mulai dirintis penerbangan yang
menghubungankan beberapa ibukota provinsi di Kalimantan. Tapi tentu saja
lazimnya semua penerbangan, biayanya dirasa masih relatif berat bagi sebagian
besar masyarakat di kalimantan. Bahkan harga tiketnya saja kurang lebih sama
seperti penerbangan ke luar Kalimantan. Tak salah Dengan harga tiket demikian,
maka sudah barang tentu masyarakat lebih memilih terbang ke luar pulau dengan
destinasi wisata yang sudah lebih populer dibandingkan terbang di sekitar pulau
sendiri.
Rencana dari
pemerintah pusat untuk membangun transportasi kereta api di pulau Kalimantan
sekitar 1 dekade yang lalu seakan menjadi angin segar bagi dunia transportasi
di borneo. Moda trasnportasi kereta api merupakan dambaan setiap masarakat di
Kalimantan yang sejak saat itu entah kapan akan dapat terwujud.
Rencana itu pun di era presiden Joko Widodo
coba dipercepat dengan mematok target tahun 2019 jalur Palangka Raya-Banjarmasin
sudah dapat terhubung dengan rel kereta api. Entah di tahun berapa kah
realisasinya nanti seluruh kota dan provinsi di Kalimantan dapat saling
terkoneksi dengan jalur rel kereta api tersebut.
Hampir sebagian
besar negara maju sekarang ini sudah mengandalkan moda transportasi berbasis
rel ini. Dapat dikatakan untuk jalur darat, transportasi kereta api merupakan
pilihan utama di wilayah yang jarak antar kotanya cukup jauh. Namun di
Indonesia sendiri moda transportasi ini masih terbatas di pulau jawa dan di pulau Sumatera saja. Mengingat
luas Indonesia yang sangat besar, transportasi kereta api sangat diperlukan
untuk mendongkrak perekonomian masyarakat. Khususnya masyarakat Kalimantan.
Awalnya ide
pembangunan koneksi kereta api di
seluruh wilayah Kalimantan ditujukan untuk mengangkut hasil tambang dan
komoditas industri lainnya ke pelabuhan. Tapi seiring urgensinya transportasi
massal kereta api yang dapat mengangkut orang, akhirnya dibuat juga rencana
untuk pembuatan jalur kereta api yang akan mengangkut penumpang di seluruh
provinsi di Kalimantan.
Bayangkan saja
jika nanti jalur kereta api trans Kalimantan sudah seluruhnya terkoneksi. Betapa
cepatnya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang terjadi di pulau Kalimantan. Distribusi
barang akan lancar beredar antar kota dan provinsi, dan tentu saja dapat
menekan biaya kebutuhan menjadi lebih murah.
Jalur
distribusi yang tadinya melalui jalan raya akan beralih ke jalur kereta api
yang lebih efektif dan efisien. Truk-truk bermuatan besar yang tadinya sering
melintas di jalan raya Trans Kalimantan perlahan akan berkurang jumlahnya. Praktis
akan membuat jalan trans Kalimantan relatif kuat dan tahan lama karena jarang
dilintasi truk bermuatan besar. Sehingga alokasi anggaran untuk perbaikan jalan
negara itu pun akan dapat dimanfaatkan ke sektor lain. Biarlah jalan raya trans
Kalimantan itu nantinya akan digunakan oleh masyarakat sebagai alternatif transportasi
darat lintas Borneo.
Dari segi
pariwisata juga akan dapat memberikan keuntungan bagi semua kota di Kalimantan.
Transportasi yang murah, mudah dan cepat akan memungkinkan setiap masyarakat saling
berkunjung ke provinsi tetangganya di Kalimantan. Sehingga tadinya masyarakat
Palangka Raya yang belum pernah ke Samarinda bukan tidak mungkin setelah adanya
kereta api akan sering bolak balik ke kota tersebut dan begitupun sebaliknya. Hal
ini tentunya akan menambah pemasukan daerah di bidang pariwisata bagi provinsi
tersebut. Sehingga akan terwujud solidaritas dan konektivitas masyarakat kalimantan
yang tanpa sekat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Di
Kalimantan saat ini masih belum ada satupun berdiri stasiun utama kereta api. Maka
sudah seyogyanya pembangunan stasiun perdana itu nanti akan dibuat lebih modern
dan megah sesuai dengan perkembangan zaman. Sehingga stasiun utama tersebut
nantinya akan dapat memberikan kenyaman dan mengakomodir semua kebutuhan
penumpang. Ruang tunggu yang nyaman, ada tempat untuk charger listrik, tempat
makan, toilet dan fasilitas mantap lainnya. Tidaklah berlebihan jika diharapkan
nantinya kenyamanan fasilitas dan pengelolaannya berkelas tinggi.
Apabila
kelak Ibukota Pemerintah Republik Indonesia jadi pindah ke pulau Kalimantan,
maka demi menunjang mobilisasi penumpang antar kalimantan dan negara tetangga,
mungkin sudah saatnya ada peningkatan moda kereta api menjadi kereta api super
cepat. Seperti kereta api Shinkansen di Jepang yang kecepatannya bisa tembus
300 Km/jam lebih.
Tapi itu
nanti dulu, saat ini mimpi yang sangat dekat dan realistis dengan masyarakat Borneo
adalah dapat terwujudnya sistem transportasi Kereta Api Trans Kalimantan di
bumi khatulistiwa. Harapan itulah yang kiranya segera dan urgen sekali terwujud
di pulau Kalimantan. Semoga dengan percepatan pembangunan infrastruktur yang
dilakukan oleh pemerintah pusat, berbuah manis kepada proyek pengembangan
kereta api di Kalimantan.